Putus Mata Rantai Sandwich Generation Dengan Cara Ini.

November 16, 2022
Sandwich generation

Beberapa waktu terakhir, istilah sandwich generation semakin mengemuka di lini masa. Istilah ini kerap dikaitkan dengan kutukan yang akan terus berulang dari generasi ke generasi. Mereka yang terlahir kurang mampu cenderung sulit terlepas dari lingkaran setan sandwich generation. Namun jika Anda tidak memutus rantainya, jebakan tersebut bisa saja terus menurun ke anak cucu Anda.

Apa Itu Sandwich Generation

Istilah sandwich generation pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller pada tahun 1981. Generasi sandwich sendiri dapat diartikan sebagai generasi yang dihimpit oleh dua tanggungan. Selain menanggung diri sendiri dan keluarganya, mereka juga dituntut untuk memenuhi kebutuhan orang tuanya.

Posisinya yang berada di tengah membuat generasi ini mirip seperti sandwich yang dihimpit dari atas dan bawah. Meski demikian, bukan berarti sandwich generation selalu dihimpit oleh orang tuanya. Orang-orang yang menanggung saudara kandung dan mertua juga masuk dalam kategori ini.

Penyebab Munculnya Sandwich Generation

Generasi sandwich selalu ada dari masa ke masa dan cenderung turun-temurun. Penyebabnya pun tidak terlepas dari masalah ekonomi. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyebab munculnya sandwich generation.

1. Kurang mempersiapkan finansial

Bisa dikatakan masalah finansial adalah penyebab utama munculnya generasi sandwich. Namun yang menarik dari fenomena generasi sandwich adalah letak permasalahan finansial itu sendiri. Dalam banyak kasus, lahirnya generasi sandwich justru disebabkan oleh kegagalan orang tuanya dalam mempersiapkan dana pensiun.

Akibat tidak mempersiapkan dana pensiun, anaknya lah yang pada akhirnya terkena imbasnya. Saat usia mulai senja dan tidak lagi bisa bekerja, mereka pun menjadi tanggungan anak-anaknya.

2. Kebiasaan membeli barang yang tidak penting

Perilaku konsumtif bisa menghancurkan kondisi finansial. Parahnya lagi, perilaku seperti ini biasanya tidak hanya terjadi satu atau dua kali. Perilaku konsumtif bisa berkembang menjadi kebiasaan yang melemahkan, bahkan mengeliminasi kebiasaan menabung.

Saat seseorang tidak memiliki tabungan, hidupnya akan sangat bergantung pada penghasilan bulanan. Namun saat penghasilan bulanan tersebut menghilang karena tidak lagi bisa bekerja, satu-satunya harapan adalah anak-anaknya. Inilah yang kemudian melahirkan sandwich generation.

3. Warisan dari generasi sandwich

Orang yang dulunya generasi sandwich biasanya juga akan menghimpit generasi berikutnya. Tanggungan yang terlalu banyak membuat mereka tidak punya cukup uang untuk mempersiapkan dana pensiun. Akibatnya, saat tua mereka pun menggantungkan hidupnya pada anak-anaknya.

Putus Mata Rantai Sandwich Generation Sekarang

Memutus rantai jebakan generasi sandwich memang tidak mudah. Butuh komitmen kuat dan usaha keras untuk melakukannya. Meski demikian, tidak ada yang mustahil. Agar tidak mewariskan beban ke anak cucu, berikut cara memutus rantai jebakan generasi sandwich.

1. Mencatat pemasukan dan pengeluaran

Uang masuk dan uang keluar harus dicatat. Meski jumlahnya tidak seberapa, semua itu tidak boleh diabaikan. Mencatat pemasukan dan pengeluaran akan sangat berguna untuk melacak dari mana uang masuk dan untuk apa saja uang tersebut digunakan. Kebiasaan seperti ini akan memudahkan Anda mengelola keuangan ke depannya.

2. Mengelola keuangan secara bijak

Penghasilan pas-pasan yang dikelola dengan bijak masih jauh lebih baik dibandingkan penghasilan besar tapi boros dalam pengeluaran. Pengelolaan keuangan yang baik bisa dimulai dengan fokus pada kebutuhan dan mengesampingkan pengeluaran yang sekiranya kurang penting. Namun tidak berhenti di situ saja, Anda juga harus menyisihkan sebagian uang untuk menabung dan investasi.

3. Menambah sumber penghasilan

Hanya bergantung pada satu sumber penghasilan bisa sangat berisiko. Jika sumber penghasilan tersebut terputus, maka tidak ada lagi uang masuk. Di sinilah pentingnya memiliki sumber penghasilan tambahan. Dengan memiliki penghasilan tambahan, Anda juga bisa menyisihkan uang lebih banyak untuk ditabung dan diinvestasikan.

4. Persiapkan keuangan di hari tua

Agar saat tua nanti Anda bisa mandiri secara finansial dan tidak menjadi beban bagi anak cucu, mulailah untuk mempersiapkan dana pensiun. Anda bisa berinvestasi pada instrumen investasi jangka panjang. Salah satunya adalah dengan berinvestasi pada reksa dana saham.

Penutup

Keluar dari lingkaran setan memang tidak pernah mudah. Hal yang sama juga berlaku bagi sandwich generation yang ingin keluar dari lingkaran setan dan menghentikan kutukan tersebut agar tidak menurun ke anak cucunya. Namun dengan konsisten menerapkan tips di atas, keluar dari himpitan dua generasi dan membebaskan keturunan berikutnya agar tidak mengalami nasib yang sama bisa saja dilakukan.

Persiapkan dana pensiun sedini mungkin. Mulai investasi di instrumen yang cocok untuk memenuhi tujuan tersebut. Salah satu instrumen yang cocok untuk mempersiapkan dana pensiun adalah Reksa Dana Saham Manulife. Untuk jangka panjang, potensi imbal hasil Reksa Dana Saham Manulife cenderung lebih tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang, pendapatan tetap ataupun reksa dana campuran.