Jika dibandingkan sepuluh tahun yang lalu, sekarang Anda butuh lebih banyak uang untuk membeli barang yang sama. Hal ini bisa terjadi karena inflasi yang terus terjadi dari tahun ke tahun. Melihat fenomena seperti ini, Anda mungkin mulai bertanya-tanya. Apa sebenarnya penyebab terjadinya inflasi dan apa dampaknya bagi suatu negara?
Apa Itu Inflasi
Banyak kalangan masyarakat yang memaknai inflasi sebagai kenaikan harga barang dan jasa. Pemaknaan tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Jika kenaikan harga hanya terjadi pada beberapa barang dan jasa saja, hal ini tidak bisa disebut inflasi. Lantas apa yang dimaksud dengan inflasi?
Inflasi dapat diartikan sebagai penurunan nilai mata uang. Karena nilai mata uang menurun, Anda pun butuh lebih banyak uang untuk membeli barang yang sama.
Menurunnya mata uang ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Namun secara umum, semua itu bisa terjadi karena uang yang beredar terlalu banyak dan berputar terlalu cepat.
Dampak Inflasi Bagi Negara
Menurunnya nilai mata uang tentunya bukan hal yang baik bagi suatu negara. Saat nilai mata uang turun, harga barang dan jasa jadi naik. Ekonomi jadi melambat. Inilah yang membuat inflasi merembet ke mana-mana.
Saat inflasi tidak terkendali, pengangguran cenderung meningkat. Kesejahteraan masyarakat pun menurun. Jika negara memiliki utang luar negeri yang cukup besar, efeknya bisa lebih merusak. Itulah kenapa setiap negara berusaha sebaik mungkin untuk mengendalikan angka inflasi agar tidak terlampau tinggi.
Penyebab Terjadinya Inflasi
Sebenarnya ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya inflasi. Namun secara garis besar, setidaknya ada 3 hal penyebab terjadinya inflasi.
1. Tingginya permintaan
Idealnya, permintaan dan ketersediaan barang harus seimbang. Inilah yang menciptakan keseimbangan harga. Jika permintaan terlalu tinggi namun stok tidak mencukupi, harga barang tersebut akan melambung tinggi.
Sebenarnya selama masih ada barang substitusi, kenaikan harga yang terjadi umumnya hanya akan berlangsung sementara. Namun jika barang substitusinya juga sulit dicari, hal tersebut bisa menjadi penyebab terjadinya inflasi.
2. Biaya produksi meningkat
Selalu ada dilema setiap kenaikan upah pekerja. Di satu sisi kenaikan standar upah dapat menjaga daya beli sebagian kalangan masyarakat. Namun di sisi lain hal tersebut juga berkontribusi pada naiknya biaya produksi.
Saat harga bahan baku dan standar upah naik, mau tidak mau produsen akan menaikkan harga jual produknya. Hal ini dilakukan demi menjaga bisnis agar tetap berjalan. Namun karena harga dinaikkan, inflasi juga ikut meningkat.
3. Bertambahnya jumlah uang yang beredar
Inflasi terjadi karena nilai mata uang yang menurun. Turunnya nilai mata uang ini tidak terlepas dari hukum dasar ekonomi terkait supply dan demand. Saat jumlah yang beredar bertambah, otomatis nilai mata uang tersebut akan dinilai lebih rendah. Itulah kenapa bertambahnya uang beredar menjadi penyebab terjadinya inflasi paling fundamental.
Cara Mudah Menghadapi Inflasi
Selama masih terkendali, inflasi sebenarnya tidak memberi dampak yang signifikan bagi masyarakat. Meski demikian, bersiap untuk menghadapi inflasi tetaplah penting. Jadi setelah tahu penyebab terjadinya inflasi, Anda bisa mulai mengambil langkah untuk menghadapinya.
1. Cermat mengelola keuangan
Pengeluaran tidak boleh lebih besar dari pemasukan. Karena itu, kelola keuangan dengan cermat. Lakukan efisiensi jika memang diperlukan. Untuk pengeluaran yang sifatnya kurang mendesak, Anda bisa memangkasnya.
2. Menyiapkan dana darurat
Berharap terbaik, bersiap untuk yang terburuk. Sebagai persiapan jika skenario terburuk benar-benar terjadi, pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup. Besarnya dana darurat ini biasanya 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan. Namun jika bisa menyiapkan lebih, tentu ini akan jauh lebih baik.
3. Berinvestasi
Nilai mata uang akan terus turun. Karena itu, Anda harus memerangi penurunan nilai tersebut dengan berinvestasi. Pilihlah instrumen investasi yang memiliki potensi imbal hasil di atas inflasi. Dengan demikian, nilai kekayaan Anda akan lebih terjaga.
Ada yang bilang investasi itu sebaiknya dilakukan jika sudah punya cukup banyak modal. Namun melihat banyaknya instrumen investasi yang bisa diperoleh dengan modal kecil, tidak ada salahnya jika Anda mulai berinvestasi sekarang.
Investasi reksa dana bisa membantu Anda menghadapi inflasi. Jika ingin berinvestasi dengan modal yang relatif kecil, investasi Reksa Dana Manulife kini bisa dilakukan mulai Rp 10.000 saja.