Sejak beberapa tahun terakhir, jumlah investor di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa jumlah investor pasar modal per Januari 2022 tumbuh 5,0% dari bulan Desember 2021 atau menjadi 7,86 juta investor dari sebelumnya 7,45 juta investor. Sebagai pilihan investasi untuk pemula, reksa dana juga menunjukkan fenomena yang sama. Per Januari 2022, jumlah investor reksa dana tumbuh 5,40% dari bulan sebelumnya 6,84 juta investor menjadi 7,21 juta investor.
Selain pasar modal dan reksa dana, jumlah investor C-Best dan SBN juga menunjukkan pertumbuhan. Dibandingkan Desember 2021, jumlah investor C-Best dan investor SBN per Januari 2022 secara berturut-turut tumbuh 3,57% dan 3,06%. Pertumbuhan jumlah investor menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang melek investasi. Namun untuk yang baru mulai, apa saja investasi untuk pemula yang bisa dipertimbangkan?
1. Deposito
Deposito bisa menjadi instrumen investasi untuk pemula yang aman dan rendah risiko. Fluktuasi dipastikan tidak ada. Hanya saja, Anda tidak bisa mencairkannya sebelum jatuh tempo.
Waktu jatuh tempo deposito ini bervariasi. Ada yang dalam hitungan tahun, ada juga yang hitungan bulan. Saat ini bahkan ada deposito yang jatuh temponya hanya seminggu. Namun semakin panjang waktu jatuh temponya, bunga yang ditawarkan biasanya juga semakin tinggi.
Jika dibandingkan dengan bunga tabungan, bunga deposito sedikit lebih menarik. Rata-rata deposito saat ini menawarkan bunga sebesar 3,39% per tahun. Namun meski resikonya rendah, Anda perlu mewaspadai risiko likuidasi yang mungkin dialami bank penerbit deposito.
2. Emas
Banyak yang menyebut emas sebagai instrumen investasi lindung nilai. Sebutan ini tidak terlepas dari karakter emas yang memang memiliki kemampuan untuk melindungi kekayaan dari inflasi ataupun perubahan kondisi ekonomi.
Karena faktor kelangkaan, dari tahun ke tahun harga emas juga cenderung terus naik. Sebaliknya, risiko penurunan harganya sangat kecil, terlebih untuk jangka menengah sampai panjang. Namun perlu diingat, investasi emas tidak 100% bebas risiko. Ada risiko emas palsu hingga risiko penurunan harga dalam jangka pendek akibat selisih antara harga jual dan harga beli yang cukup lebar.
3. Obligasi Negara Ritel (ORI)
ORI atau Obligasi Negara Ritel merupakan salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan oleh pemerintah dan ditawarkan kepada individu warga negara Indonesia.
Sama halnya dengan obligasi, ORI menawarkan potensi imbal hasil yang disebut kupon dengan bunga tetap. Kupon atau imbal hasil tersebut bisa cair setelah waktu jatuh tempo atau sesuai dengan kebijakan ORI. Biasanya, bunga yang ditawarkan lebih tinggi dari deposito.
Risiko ORI masuk dalam kategori rendah sampai menengah. Meski demikian, ORI masih bisa menjadi salah satu opsi investasi untuk pemula yang menarik.
4. Reksa Dana
Reksa dana sebenarnya merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat. Dana yang terkumpul nantinya diinvestasikan ke instrumen investasi sesuai dengan jenis reksa dana tersebut.
Jenis reksa dana sendiri ada beragam. Ada reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran hingga reksa dana saham. Setiap jenis reksa dana memiliki potensi imbal hasil dan tingkat risiko yang berbeda-beda. Namun dalam konteks investasi untuk pemula, reksa dana pasar uang lebih disarankan. Reksa Dana Manulife contohnya yang memiliki berbagai macam pilihan produk reksa dana, kamu bisa pilih yang cocok dengan profil investasi kamu.
Investor pemula sebaiknya mulai berinvestasi pada instrumen berisiko rendah. Meski menawarkan potensi imbal hasil yang lebih menarik, instrumen investasi seperti saham dan mata uang kripto sebaiknya dihindari dulu. Instrumen-instrumen investasi tersebut tergolong beresiko tinggi. Setidaknya, hindari sampai Anda memiliki bekal ilmu dan pengalaman yang memadai.
Meski berinvestasi pada instrumen investasi untuk pemula, manajemen risiko tetap harus dilakukan. Jangan tempatkan semua uang Anda pada satu instrumen investasi. Untuk meminimalisir risiko, ada baiknya Anda melakukan diversifikasi.
Untuk mendapatkan berita-berita terkini mengenai informasi, tips dan cara berinvestasi yang lengkap, kamu bisa mengunjungi halaman berikut ini ya.