Tips Hidup Hemat Ala Frugal Living

February 3, 2023
frugal living

Gaji hanya numpang lewat bahkan habis sebelum gajian bulan berikutnya. Rasanya pengeluaran tidak ada habisnya. Padahal jika dicermati lagi tidak semua pengeluaran tersebut masuk kategori prioritas. Jika Anda juga sering mengalami kejadian seperti ini, konsep frugal living mungkin bisa jadi solusi.

Apa Itu Frugal Living

Istilah frugal living kerap dikaitkan dengan gaya hidup hemat. Jika tidak masuk kategori prioritas, sudah seharusnya pengeluaran tersebut dipangkas atau dihilangkan dari anggaran.

Sadar akan pengeluaran dan fokus pada prioritas keuangan, sebenarnya inti dari konsep frugal living berpusat pada dua hal tersebut. Meski demikian, jangan disalahartikan dengan pelit dan tidak mau berbagi sama sekali. Karena bagaimanapun juga, berbagi dengan sesama itu juga penting dalam hidup.

Manfaat Frugal Living

Seiring dengan semakin meningkatnya kecerdasan finansial masyarakat, gaya hidup frugal living pun semakin populer. Tentu saja, popularitas gaya hidup ini tidak terlepas dari manfaat yang ditawarkan. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapat.

1. Dengan hidup hemat, Anda jadi punya lebih banyak yang untuk ditabung dan diinvestasikan

2. Gaya hidup frugal living memungkinkan Anda untuk mempercepat proses menabung

3. Pensiun lebih dini

4. Membantu meraih kehidupan finansial yang lebih mandiri

5. Tekanan finansial lebih rendah

Cara Menerapkan Gaya Hidup Frugal Living

Melihat manfaat yang bisa didapatkan, mungkin sebagian dari Anda ada yang mulai tertarik menerapkan frugal living. Pertanyaannya sekarang, mulai dari mana? Berikut cara hidup hemat ala frugal living.

1. Kontrol pengeluaran

Sadar akan pengeluaran merupakan salah satu inti dari konsep frugal living. Namun untuk membangun kesadaran seperti ini, sebelumnya Anda harus tahu ke mana uang Anda mengalir dan untuk keperluan apa saja.

Untuk membantu membangun kesadaran pengeluaran, Anda bisa mulai dengan mencatat semua pengeluaran Anda. Tidak peduli besar atau kecil, catat semuanya. Pencatatan ini sebaiknya dilakukan setiap hari. Jadi jangan ditunda-tunda.

Memiliki catatan pengeluaran akan sangat membantu dalam mengontrol pengeluaran. Dari sini Anda bisa melihat mana saja pengeluaran yang memang penting dan mana pengeluaran yang masih dapat ditekan atau justru dihilangkan dari anggaran.

2. Sortir kebutuhan

Prinsip hidup hemat sebenarnya simpel. Fokus pada kebutuhan dan tekan pengeluaran yang lahir dari keinginan. Namun untuk bisa melakukan hal tersebut, Anda harus paham dan bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan terlebih dahulu.

Pengeluaran yang lahir dari keinginan, seperti beli pakaian bermerek, ganti gadget tiap tahun sampai nongkrong di kafe sebaiknya dikurangi. Jika bisa, akan lebih baik lagi jika pengeluaran-pengeluaran seperti ini dieliminasi. Setelah itu, Anda bisa mulai fokus pada kebutuhan.

Fokus pada kebutuhan hanyalah permulaan. Berangkat dari sini, Anda bisa mulai menyortir kebutuhan. Buat daftar prioritas untuk memudahkan penyortiran. Untuk beberapa kebutuhan yang masih bisa ditekan atau cenderung terlalu berlebihan, Anda bisa menggantinya dengan alternatif yang lebih terjangkau.

3. Bandingkan harga

Ada harga ada rupa. Semua itu memang benar adanya. Tapi jangan lupa, tidak semua barang mahal itu lebih bagus dari barang yang lebih murah. Dalam beberapa kasus, kekuatan merek juga punya pengaruh dan bisa membuat harga barang jadi lebih mahal. Di sinilah pentingnya membandingkan harga.

Setiap kali membuat rencana anggaran atau saat berbelanja, usahakan untuk selalu membandingkan harga. Sebisa mungkin pilihlah yang harganya lebih murah. Jika ada barang yang secara fungsi dan kualitas setara, kenapa pilih yang lebih mahal?

4. Berinvestasi

Menabung itu memang penting. Namun Anda juga harus ingat, menabung saja tidaklah cukup. Untuk meraih tujuan keuangan yang lebih besar, Anda juga perlu berinvestasi.

Tidak ada patokan pasti terkait berapa banyak penghasilan yang perlu diinvestasikan. Akan tetapi, usahakan besarannya tidak kurang dari 10% gaji. Semakin banyak tentu akan semakin bagus. Sama halnya dengan menabung, berinvestasi juga harus dilakukan secara rutin.

Sebelum mulai berinvestasi, tentukan tujuannya terlebih dulu. Apakah untuk dana pensiun, dana pendidikan anak atau DP rumah. Dengan memiliki tujuan yang jelas, Anda akan lebih termotivasi untuk berinvestasi.

Setelah itu, pilih jenis investasi yang paling sesuai dengan tujuan tersebut. Sesuaikan juga dengan profil risiko Anda. Jika tidak ingin repot, investasi Reksa Dana Manulife bisa jadi pilihan yang cocok. Di sini ada banyak produk reksa dana yang bisa dipilih sesuai tujuan keuangan dan profil risiko Anda.